Dalam Proyek ini kami telah menguji Kasus yang ada dengan menguji suatu Aplikasi Program yang telah kami buat.
Dalam pengujian ini kami menggunakan pengujian secara manual ( tidak langsung ) yang artinya kami menguji dengan bantuan suatu item tertentu untuk membantu dalam pengujian yang kami lakukan.
kami juga mencoba menguji dengan cara secara langsung, yang artinya kami menggunakan software Microsoft Visual Basic Net 2008, yang mempunyai fitur yang secara langsung dapat kami uji melalui program tersebut, dengan Database yaitu Software MSQL 2005.
Perancangan sistem adalah membangun dan mendesain suatu sistem yang telah dianalisis dan direncanakan sebelumnya, untuk dapat diimplementasikan kepada suatu badan atau organisasi sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ada.
3.2.1 Prosedur Sistem yang diusulkan
Dalam perancangan sistem yang baru akan memakai sistem komputerisasi dimana dalam melakukan kegiatannya, bagian Gudang akan lebih mudah dalam melakukan proses Pencarian lokasi yang kosong untuk barang yang masuk dan pencarian lokasi barang yang akan diambil penyewa. Tiap gudang bisa menampung banyak barang dari penyewa yang berbeda yang ditempatkan pada lot (lokasi penempatan) dengan nomor lot yang sudah diatur. Barang-barang yang dititipkan dari satu perusahaan bisa ditempatkan pada gudang dan lot yang berbeda sesuai dengan jenis barang dan ketersediaan tempat.Dengan adanya sistem yang diusulkan, bagian gudang akan dapat melakukan proses tersebut dengan lebih mudah, cepat serta mengurangi kesalahan dalam pekerjaan tersebut. Karena pada saat ini, proses yang terjadi pada gudang yaitu proses Pencarian lokasi yang kosong untuk barang yang masuk dan pencarian lokasi barang yang akan diambil penyewa masih banyak kesalahan dan banyak membingungkan. Dengan perancangan sistem yang baru dengan menggunakan suatu Aplikasi yang dibuat serta datanya akan disimpan pada suatu database, dapat memudahkan pekerjaan pada bagian gudang untuk mengumpulkan data sebagai informasi proses Pencarian lokasi yang kosong untuk barang yang masuk dan pencarian lokasi barang yang akan diambil penyewa.
Dalam perancangan sistem yang berbasis komputer maka data yang ada akan memiliki back-up data dan tidak memakan banyak tempat untuk penyimpanan karena memakai database dalam penggunaannya. Sistem yang diusulkan diatas sejalan dengan apa yang diperlukan olehPT. SIMPANA BARANGA, yaitu efisiensi, cepat, keakuratan serta kemudahan dalam proses Pencarian lokasi yang kosong untuk barang yang masuk dan pencarian lokasi barang yang akan diambil penyewa pada gudang.
3.1.1Rancangan Sistem
Rancangan sistem yang diusulkan pada PT. SIMPANA BARANGA terlihat pada model proses dan model data sebagai berikut:
3.2.1.1Model Proses
Model proses dalam menghasilkan informasi yang dipergunakan untuk pembuatan data penyewa, data barang masuk, data barang keluar, mengelola lot,data statistik penyewaan, melihat status lot, laporan penyewaanpada PT. SIMPANA BARANGA terlihat dalam diagram dibawah ini.
1.Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan
Diagram konteks merupakan diagram yang dibuat untuk menentukan lingkup proyek awal. Diagram ini hanya menunjukkan antarmuka utama sistem dengan lingkungannya. Berikut diagram konteks yang diusulkan pada rancangan sistem baru yang mungkin akan diterapkan pada PT. Simpana Baranga dapat dilihat pada Gambar 1.1
Gambar 1.1 Diagram Konteks
2.Diagram Dekomposisi
Diagram Dekomposisi adalah diagram yang kegiatannya menguraikan sistem menjadi subsistem dan proses. Diagram Dekomposisi yang akan diusulkan pada PT. Simpana Baranga dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Gambar 3.3 Diagram Dekomposisi Sistem yang Diusulkan
3.Diagram Aliran Data Kejadian
Diagram aliran data kejadian adalah diagram aliran data yang menggambarkan konteks kejadian untuk kejadian tunggal. Diagram aliran data kejadian yang diusulkan pada PT. Simpana Baranga dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
i.Diagram aliran data kejadian tambah data Pengguna.
Gambar 1.3 Proses 1.1 Tambah Data Pengguna
ii.Diagram aliran data kejadian ubah data Pengguna
Gambar 1.4Proses 1.2 Ubah Data Pengguna
iii.Diagram aliran data kejadian hapus data Pengguna.
Gambar 1.5Proses 1.3 Hapus Data Pengguna
iv.Diagram aliran data kejadian ubah Password.
Gambar 1.6 Proses 1.4 Ubah Password
v.Diagram aliran data kejadian Input barang keluar.
Gambar 1.7 Proses 2.1Input Barang Keluar
vi.Diagram aliran data kejadian Input Barang Masuk.
Gambar 1.8 Proses 2.2 Input barang masuk
vii.Diagram aliran data kejadian Cetak Laporan barang masuk.
Gambar 1.9 Proses 2.3 lihat Laporan Barang Masuk
viii.Diagram aliran data kejadian Cetak Laporan barang keluar.
Gambar 1.10 Proses 2.4 Cetak Laporan Barang Keluar
ix.Diagram aliran data kejadian Cetak Laporan Persediaan Barang.
Gambar 1.11 Proses 2.5 Cetak Laporan Persediaan Barang.
x.Diagram aliran data kejadianLaporan Persediaan barang.
Gambar 1.12 Proses 3.1 Laporan Persediaan barang
xi.Diagram aliran data kejadian Laporan barang masuk.
Gambar 1.13 Proses 3.2 Laporan barang masuk
xii.Diagram aliran data kejadian Laporan barang keluar.
Gambar 1.14 Proses 3.3 Laporan barang keluar.
4.Diagram Aliran Data Sub Sistem Pengguna
Diagram aliran data sub sistem adalah diagram yang menggambarkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam subsistem pada PT. Simpana Baranga.
Diagram aliran data subsistem pengguna pada PT. Simpana Baranga dapat dilihat pada gambar 1.15.
Gambar 1.15 Diagram Aliran Data Sub Sistem Pengguna
5.Diagram Aliran Data Sub Sistem Gudang
Diagram aliran data sub sistem gudang yang akan diterapkan pada PT. Simpana Baranga dapat dilihat pada gambar 1.16.
Gambar 1.16 Diagram Aliran Data Sub Sistem Gudang
5.Diagram Aliran Data Sub Sistem Laporan
Diagram aliran data sub sistem Direktur yang akan diterapkan pada PT. Simpana Baranga dapat dilihat pada gambar 1.17.
Gambar 1.17 Diagram Aliran Data Sub Sistem Manajer
5.Diagram Aliran Data Sistem
Diagram aliran data sistem adalah diagram yang menggambarkan semua proses yang terjadi di dalam sistem Informasi Persediaan barang pada PT. Simpana Baranga. Diagram aliran data keseluruhan dapat dilihat pada gambar 1.18.
Gambar 1.18 Diagram Aliran Data Sistem Keseluruhan
Desain Arsitektur Untuk Aplikasi Pelacak Barang(APB)
1. Overview
1.1System Overview
APB digunakan untuk mempermudah user dalam melakukan proses yang berkaitan dengan penyimpanan,pengambilan,pencarian barang yang ada digudang. Serta mencetak laporan untuk managemen.
1.2System Context
Seperti yang sudah dijelaskan dalam SRS, user adalah sumber informasi. Tidak ada sumber informasi yang lain selain user yang menggunakan aplikasi APB yang ada di dalam perusahaan.
1.3Stakeholders pada APB
StakeHolders utama yang ada dalam system adalah user itu sendiri dan pemilik system. Peranan kedua StakeHolders ini adalah:
• Bagi Users: Menyediakan informasi bagi pelanggan yang ingin menyimpan,mengambil barang yang ada digudang. Serta memberikan laporan bila diminta oleh atasan.
• Bagi Pemilik: System mudah untuk diubah, yang akan digunakan untuk mengurusi masalah yang terjadi pada SRS yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang. Perfoma waktu respon adalah factor yang lain dimana system harus di evaluasi.
1.4. Ruang lingkup dokumen ini
Pada dokumen ini, kami menuliskan 2 kemungkinan arsitektur untuk PAB, dengan membandingkan berbagai attribute yang memenuhi syarat dan memilih yang paling tepat yang merupakan tujuan utama dari doketmen arsitektur untuk PAB.
Dengan mendiskusikkan 2 kemungkinana,kami juga menyediakan alasan untuk memilih arsitektur terakhir. Untuk arsitektur , kami hanyan mempertimbangkan komponen atau bagian-bagian dan tampilan konektor saja.
1.5. Definisi dan Singkatan
Definisi :
User Pengguna Program APB
StakeHolders Pemeran utama
Singkatan :
APB Aplikasi Pelacak Barang
2. Desain Arsitektur
Arsitektur ini terdiri dari repositori data, yang berisi informasi tentang Laporan, transaksi, status, dan login. Berikut ini adalah komponen prinsip ini arsitektur.
2.1. Arsitektur 1 :
No Komponen Tipe Komponen Penjelasan
1 Tempat Penyimpanan Data Database Modul ini mengandung informasi tetang data penyewaan, laporan,pengamanan data, dan status gudang.
2Kontrol Utama Proses(modul antar muka) User Login
3Create,delete,transaksi Proses(Perubahan pada database) Informasi yang berkaitan dengan isi data, database, laporan, transaksi
4Transaksi Proses(Perhitungan) Modul ini menghitung biaya penyewaan dan lain-lain
5 Status Gudang Proses (akses database) Modul ini menampilkan tentang status gudang
Berikut ini adalah konektor arsitektur:
No Konektor Tipe konektor Penjelasan
1 Konektor R/W Akses database/ perubahan Konektor ini berada di antara data repository dan module 3,4,5
2 Konektor hanya membaca Akses Database Konektor ini berada diantara data repository dan module 5
3 Konektor hanya menulis Akses database dan Perubahan Konektor ini berada diantara data repository dan module 4
Gambar 2.1 Data Repository
2.2. Arsitektur
2: Access Layer Model (4 lapis)
Arsitektur ini mirip dengan arsitektur repositori data. Perbedaan utama terletak pada fakta bahwa di sini, kita memiliki akses data lapisan memisahkan logika bisnis dan data repositori. Pengambilan dan modifikasi data dilakukan melalui lapisan akses data, sementara semua pengolahan data atau pelaksanaan logika bisnis yang dilakukan dalam logika bisnis lapisan. Lapisan ke-4 adalah lapisan presentasi (kontrol induk) yang bertanggung jawab untuk berinteraksi dengan pengguna dan modul lapisan logika bisnis. Kegunaan dari lapisan akses data berasal dari kenyataan bahwa jika jenis database diubah, maka lapisan akses hanya perlu diubah sedangkan logika pengolahan tetap sama. Komponen tetap sama kecuali bahwa sekarang kita akan memiliki komponen akses data baru mendapatkan / menaruh data yang akan bertanggung jawab untuk membaca dan menulis data sesuai dengan Laporan / Login / Transaksi. Diagram di bawah menunjukkan arsitektur ini.
Gambar 2.2 4 Lapisan Arsitektur
2.3 Perbandingan Arsitektur
Disini kita akan membandingkan 2buah arsitektur.
Kriteria Arsitektur 1 Arsitektur 2
Perubahan pada data depository Sulit Mudah
Perubahan data dari lokasi user Mudah Mudah
Penambahan fungsi Mudah Sulit
Penambahan User Mudah Mudah.
3. Arsitektur Terakhir untuk APB
Dari table diatas dapat kita lihat bahwa arsitektur 2 lebih baik karena perubahan data untuk data repository mudah dilakukan dan juga untuk melakukan perubahan data dari lokasi user mudah dilakukan,penambahan user mudah untuk dilakukan apabila memiliki hak akses untuk melakukannnya. Untuk melakukan penambahan fungsi ini sedikit sulit karena kita harus membongkar APB untuk menambah fungsi-fungsi baru.
Rencana Manajemen Proyek Sistem manajemen Pergudangan
1. Ringkasan Proyek 1.1 Ikhtisar Proyek Personal Sistem Manajemen Investasi (PIM) ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan pergudangan dalam pengelolaan baik data barang masuk maupun data barang keluar.
1.2 Ruang Lingkup Proyek Seperti dijelaskan di SRS, ruang lingkup proyek ini adalah mengelola data penyewa terutama mengelola pembukuan informasi, termasuk data barang masuk, mengelola data barang keluar, mengelola Lot atau lokasi penempatan serta memantau baik dari statistic penyewaan maupun status Lot dan juga mengelola untuk penerimaan laporan penyewaan untuk manajer.
1.3 Proses Pengembangan Kami mengikuti model iteratif pengembangan perangkat lunak. Produk yang akan dikembangkan dalam mengikuti dua iterasi. Iterasi Pertama : Modul inti akan dikembangkan dalam iterasi yang akan mencakup modul berikut:
Iterasi kedua : iterasi ini akan melengkapi produk dengan fungsionalitas penuh. Itu berikut perangkat tambahan akan dilakukan dalam iterasi ini:
Catatan: Produk ini setelah iterasi pertama adalah sistem kerja yang lengkap, meskipun tidak dengan fungsionalitas penuh.
1.4. dan Jadwal Tim: Tim ini terdiri dari 4 orang berikut: a. Nur Sa’adah b. Renia Yunita c. Iin Andriani d. WindySabatini Berikut adalah jadwal dan usaha selama 2 iterasi :
Jumlah Usaha dalam manusia-jam: 282 Akhir pengiriman tanggal: 19/06/2010
1.5 Asumsi yang dibuat: Asumsi yang dibuat tergantung apa yang kurang dalam SRS.
2. Detil Usaha dan Jadwal Kami menggunakan pendekatan bottom up untuk estimasi. Dalam hal ini kami daftar modul utama dan tugas dan kemudian memperkirakan upaya mereka dan jadwal. Tugas tugas kepada anggota proyek juga ditentukan.
2.1 Iterasi Pertama:
Upaya diperkirakan orang-jam untuk iterasi kedua (termasuk uji): 90
3. Organisasi Tim Kami akan memiliki tim yang lumayan kecil, maka kita menggunakan struktur tim datar teman satu kuliah, dengan satu orang memiliki peran tambahan manajer proyek. Setelah tabel memberikan organisasi:
Nama Peran
Tugas tugas kepada mereka akan dipertahankan dalam jadwal rinci, tingkat-tinggi pandangan yang diberikan di atas.
4. Hardware dan Software yang diperlukan sumber daya Sumber daya perangkat keras hanya diperlukan adalah computer, port dan sebagainya.
5. Rencana Mutu Proses pengendalian mutu untuk proyek ini akan terdiri dari: Arsitektur SRS dan Review: SRS dan arsitektur Sistem manajemen pergudangan akan ditinjau oleh tim termasuk orang-orang dari luar pengembangan. Desain Review: Desain dokumen akan dievaluasi oleh tim proyek. Pengujian Unit: Setiap programer bertanggung jawab untuk Unit Pengujian modul-nya. Itu Buat modul / Hapus / Ubah nama / Edit Portofolio / Keamanan / Transaksi penyewaan dan Hitunglah Net Worth / ROI akan diuji. Untuk beberapa modul, unit Laporan pengujian akan diproduksi. Sistem Pengujian: Akan dilakukan sesuai dengan rencana pengujian sistem.
6. Rencana Manajemen Risiko
7. Proyek Pelacakan Karena proyek kecil, pelacakan yang rumit tidak diperlukan. Berikut ini adalah proyek pelacakan rencana: Kami akan melacak terutama jadwal dan tugas. Ini akan dilakukan melalui mingguan pertemuan dan status laporan mingguan (yang akan dikirim melalui blog.). Status dari tugas dicapai dan tidak terjawab akan dilaporkan mingguan. Upaya pelacakan akan dilakukan secara informal, dan jika-diperlukan estimasi kembali akan dilakukan. Resiko akan dikunjungi kembali bulanan dalam pertemuan kajian.
1. Pengantar 1.1 Tujuan Aplikasipencarianbarang yang bertujuandalammembantu proses bisnispada PT. SimpanaBaranga yang bergerakdibidangjasapergudangan. Aplikasiinidigunakanuntukmembantudalampencarianlokasidalampenempatanbarang yang masuksertapencarianbarang yang akankeluargudangdandapatdigunakanuntukmemantau status lot yang terisimaupun status lot yang kosongsertadapatmeningkatkanlayanankepada para penyewadenganmempersingkatwaktubongkar-muatbarang yang dititipkanatau yang akandiambil.DokumeninimenggambarkantentangAplikasiPencarianLokasi yang kosonguntukbarang yang masukdanpencarianlokasiBarang yang akandiambilolehpenyewa yang digunakanuntukmembantudalam proses jasapenyewaaangudangpada PT. SimpanaBaranga.
1.2 RuangLingkup Fitur-fiturapasaja yang adadidalamruanglingkupperangkatlunak (software) sertaapasaja yang tidaktermasukdalamruanglingkup software yang akandikembangkanYaitu :1. Pengelolaan data penyewa(staff layanan)2. Pengelolaan data barangmasuk(staff gudang)3. Pengelolaan data barangkeluar(Staff gudang)4. Pengelolaan lot (Staff Gudang)5. PemantauanStatistikPenyewaan(manager)6. Pemantauan status lot (manager dan staff gudang)7. Laporanpenyewaan (manager).
1.3 Definisi a. APB : AplikasiPencariBarang b. Lot : Tempatpenyimpananbarang/SatuanPaketBarang c. User : Pengguna
2. DeskripsiKeseluruhan 2.1 Perspektifproduk Aplikasiiniditujukanuntuk PT. SimpanaBaranga, yang bertujuanuntukmembantu user ataupihakmanajemenPergudangandalammengelolabarangdalamhalpenyewaangudangsertamengelolainformasi data penyewadanlaporan–laporan yang diperlukanpihakmanajemen.Aplikasiinitidakdipengaruhiaplikasiatauperangkatlainnya, Aplikasi Database yang digunakansebagaitempatpenyimpanan data. Program inibisadijalankanpadaoperasisistem yang berbasis Windows.
2.2 Fungsi – fungsiproduk Aplikasi yang mendukungbeberapa use case berikut :
2.3 Karakteristik UserUser harusdapatmemahami proses bisnisdalampergudangan, sepertipenempatanbarangdan proses masukkeluarbarang. User harusmemahamibagaimanacaramenggunakansuatuaplikasisecarakeseluruhan.
2.4 PemeranUtama Pemeranutamadalam APB adalah user danaplikasi.
2.5 MasalahUmum a. Database yang digunakanterpisahdariaplikasiutama. b. APB adalahAplikasi yang bersifat multi user. c. Aplikasidijalankandikomputer yang memilikiprosesor minimal pentium 4
2.6 AsumsidanKetergantungan Untukmenjalankanaplikasi, diperlukanAplikasi database yang bernama Microsoft SQL server 2005.
3. Kebutuhankhusus 3.1 KebutuhanFungsional Kamimenjelaskankebutuhanfungsionaldenganmenjabarkanberbagai use Case.
3.1.1 Diagram Use Case
Gambar 1.1 Diagram Use Case
Tabelglosarium use case dibawahinimerupakanbagian-bagiandarisubsistem use case.
Tabel 1.1 Glossarium Use Case
1.2 AplikasiLogin ( Password ) PT. SimpanaBarangan
Gambar 1.2 Aplikasi Menu Utama PT. SimpanaBarangan
Keterangan :
Use case yang berkaitan dengan instalasi :
Use case 1 : Instalasi
Pemeran utama : User( staf gudang )
Pre kondisi : Software Microsoft SQL Server 2005 tersedia
Skenario Utama :
1.User menempatkan aplikasi ke dalam drive yang diinginkan
2.Mengaktifkan database
3.Membuat Login APB Pada Database Melalui APB
Skenario Alternatif :
2(a). Microsoft SQL Server 2005 belum tersedia
2(a)1. User menginstal Microsoft SQL Server 2005
2(b). Mengaktifkan Database Gagal
2(b)1. Coba Lagi
2(c)2. Batal Menjalankan Aplikasi
Use case yang berkaitan dengan hak akses pemakai :
Use case 2 : Login
Aktor utama : User (staf gudang dan manajemen)
Pre kondisi : -
Skenario Utama :
1.Menjalankan APB, user diminta untuk mengisi id Login danPassword.
2.User memberikan ID login dan password
3.System melakukan verifikasi
4.Tampilan menu utama muncul
Skenario Alternatif :
4(a). Login gagal.
4(a)1. Belum memiliki ID Login dan Password
4(a)1.1. Membuat Login dan Password(daftar)
4(a)1. ID login atau password yang diberikan user salah
4(a)2. Kembali mengisi ID login dan password
4(a)3. Lapor ke Admin
Use case 3 : Ubah Password
Aktor utama : user (manajemen )
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1.user membuka jendela password yang tersedia di menu.
2.user memilih ID dan password yang ditampilkan dari database password dan mengganti password dengan yang baru
3.System melakukan verifikasi
4.Password baru telah terdaftar dalam aplikasi
Skenario Alternatif :
4(a). Password baru yang dimasukkan oleh user tidak cocok dengan verifikasi Password.
4(a)1. Memasukan lagi Password yang sama pada
kolom Password baru dan kolom Verifikasi Password baru.
User Case 4 : Hapus User
Aktor utama : user (manajemen)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1user membuka form password yang tersedia di menu.
1.user memilih ID ditampilkan dari database dan menghapus ID yang tidak terpakai
2.System melakukan verifikasi
3.ID telah terhapus dari aplikasi
Use case yang berkaitan dengan menampilkan informasi :
Use case 5 : Status Lot
Aktor utama : user (manajemen atau staf gudang)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1.User memilih sub menu untuk menampilkan status lot
Skenario Alternatif :
1(a). Status lot tidak tampil, karena jumlah lot belum
ditentukan
1(a).1. Menentukan jumlah lot terlebih dahulu
Use case 6 : Laporan Penyewaan
Aktor utama : user (manajemen)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1.User memilih sub menu untuk menampilkan laporan penyewaan per-periode
Skenario Alternatif :
1(a). Laporan penyewaan belum lengkap karena periode
waktu yang ditentukan belum berakhir
Use case yang berkaitan dengan menampilkan informasi :
Use case 7 : Input data penyewa
Aktor utama : user (staf layanan)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1.User menginput data penyewa ke dalam database
Skenario Alternatif :
1(a). Data yang diserahkan si penyewa tidak lengkap, akibatnya error pada saat penginputan
Use case 8 : Ubah data penyewa
Aktor utama : user (staf layanan & manajemen)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1.User mengupdate / mengubah data penyewa yang ada dalam database
Skenario Alternatif :
1(a). Ada Data yang kosong(data belum lengkap)
Use case 9 : Hapus data penyewa
Aktor utama : user (staf layanan & manajemen)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
2.User menghapus data penyewa yang ada dalam database
Skenario Alternatif :
1(a). Data penyewa gagal dihapus, karena user yang sedang digunakan tidak memiliki hak untuk menghapus data penyewa
Use case yang berkaitan dengan aktifitas gudang :
Use case 10: Penentuan Lot
Aktor utama : user (staf gudang)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1. User memilih sub menu untuk menampilkan jendela Pengaturan lot
2. User menentukan jumlah lot pergudang sesuai dengan kebutuhan
Use case 11 : Pencatatan barang masuk
Aktor utama : user (staf gudang)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1.User memilih sub menu untuk menampilkan Jendela Pendaftaran
penitipan barang
2. User mengecek ketersediaan lot
3. User menginput data formulir penitipan barang
4. User menetapkan barang mau ditempatkan di lot yang sesuai.
Skenario Alternatif :
3(a). Lot penuh, sehingga penyewaan tempat(yang dipilih)
dibatalkan
3(a)1. Peralihan ke Gudang Lain
3(b). Barang yang dititipkan tidak Persyaratan
Use case 12 : Pencatatan barang keluar
Aktor utama : user (staf gudang)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1.User memilih sub menu untuk menampilkan jendela Pendaftaran
pengeluaran barang
2. User menginput data formulir pengeluaran barang
3. User mencari lot tempat dimana barang ditempatkan
Skenario Alternatif :
3(a). Barang yang dicari melalui aplikasi tidak ditemukan
karena databarang yang ada didatabase tidak sesuai dengan penempatan lot yang digudang
3(a)1. Barang yang akan keluar harus dicari secara manual
Use case yang berkaitan dengan perhitungan biaya sewa :
Use case 12 : Biaya sewa
Aktor utama : user (staf gudang)
Pre kondisi : user sudah login
Skenario Utama :
1. User menghitung jumlah biaya yang harus pada penyewa
4.Kebutuhan Kinerja
(a)Minimal Komputer Pentium 4 1.8 Ghz 128 MB RAM
(b)Waktu tanggap <>
4.Spesifikasi Perangkat Lunak
5.1Server dan Client
Spesifikasi komputer server terdiri dari prosesor Intel Pentium Xeon 3360, memori 2GB dan harddisk 320 GB sedangkan komputer client terdiri dari prosesor Intel Pentium Core 2 Duo, memori 1GB, dan harddisk 120GB. Server menggunakan sistem operasi Microsoft SQL Server 2003, sedangkan client menggunakan Windows XP